Kamis, 04 Juni 2015

Tanaman HIAS

Tanaman hias 
mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk ternamerambatsemakperdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen tamankebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bungaBunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daunbuahbatang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).
Karena tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.

Jenis Tanaman Hias

Ada dua kategori jenis tanaman hias, yakni daun dan bunga.
1. Adiantum atau suplir.
null
Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan lingkungan yang lembab dan udara bersih.
Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram sebaiknya air hujan.
Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah – tidak harus dengan air hujan – agar kelembabannya terjaga. Pada awal musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya.
2. Keladi Red Star (Caladium Bicolor)
null
Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya.
Keladi Red Star kecantikannya adalah pada urat daunnya yang berbentuk bintang dan berwarna merah cerah, tangkai daunnya berwarna agak kemerahan (pink) dengan belang-belang hitam.
Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam, tanaman hias ini cepat berkembang asal media tanamnya tetap dijaga lembab.
Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya menguat.
Untuk penyiraman cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun.
Dengan media yang basah (lembab), keladi akan tumbuh cantik, lebar, dan warna pada daunnya akan lebih keluar.
Media biasanya memakai sekam atau cocopeat. Jangan memakai tanah karena akar sulit untuk menembusnya,
3. Aglaonema
Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau ban berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan lingkungan yang lembab.
Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau,
daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar yang sudah tua juga perlu dipangkas.
4. Dieffenbachia
null
Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia.
Dieffenbachia juga dikenal mudah dalam perawatan dan perbanyakannya. Tanaman ini tahan dalam ruangan meskipun untuk jangka tertentu perlu diperlakukan pula di ruang terbuka. Warna daunnya cenderung gelap bila ditempatkan dalam ruang atau di bawah naungan.
Jadi, tak masalah jika ingin menjadikannya sebagai tanaman indoor.
Daun Dieffenbachia mampu menyerap racun di udara. Menempatkannya dalam ruangan, selain mempercantik ruang, juga membersihkan udara. Menanamnya di halaman, bisa ikut membantu mengurangi gas polutan di sekitar rumah.
Perbanyakan tanaman ini umumnya dilakukan dengan stek.
Tetapi berhati-hatilah karena, getah daun dan batang Dieffenbachia BERBAHAYA!! dapat menyebabkan gatal-gatal maupun kejang pada bibir dan lidah serta kerongkongan bila mengenainya. Meskipun setelah beberapa waktu dapat pulih kembali, gejala ini dapat menyebabkan syok, bahkan kematian apabila kejang mengganggu saluran pernafasan.
5. Kuping Gajah
(Anthurium crystallinum Lindl.)
null
Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium Crystallinum atau Kuping Gajah. Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.
Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan.
Tanaman ini termasuk jenis Anthurium Daun, yang memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa dan untuk perawatannya lebih mudah, karena perhatian cenderung hanya tertuju pada daunnya saja.
Anthurium hanya butuh sinar matahari sedikit. Tempat yang teduh seperti di beranda rumah, teras belakang rumah menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium.
Daun Anthurium akan berubah menguning jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama.
Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Untuk menanamnya sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu media yang berupa campuran arang sekam, pakis cacah dan humus. Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar.
Penyiraman dilakukan 1 kali sehari, tetapi jika cuaca panas, boleh di siram 1 – 2 kali (pagi dan sore), tanaman ini tidak suka basah tetapi suka kelembapan. Air tidak boleh sampai tergenang atau becek.
Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik.
6. Paku Tanduk Simbar Menjangan
(Platycerium bifurcatum (Cav.) C.Chr.)
null
Paku Tanduk Rusa (Platycerium) adalah suatu genus tumbuhan paku dengan lebih kurang 18 jenis. Kesemuanya merupakan epifit (akar melekat di batang pohon) dengan penampilan yang unik karena memiliki dua tipe daun dengan fungsi dan bentuk jelas berbeda.
Dua tipe daun:
1. Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga.
2. Tipe kedua menjuntai dari “pusat” daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih.
Paku yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia).
Tanaman hias ini biasa ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman.
Tempat yang disukai oleh tanaman ini adalah tempat yang teduh, yang tidak langsung memperoleh sinar matahari.
Anakan yang tumbuh dapat dipisah dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat lain.
7. Saka Asparagus Plumosus.
Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus. Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan untuk menghias. Asparagus ini mudah ditanam, asal diberi cahaya matahari tidak langsung. Ia juga butuh lingkungan yang lembab dan tidak kekurangan air.





Tanaman Hias Bunga
Bagi Anda yang tidak begitu menyukai tanaman hias daun, masih ada tanaman hias bunga.Tanaman hias ini, selain daunnya memberi daya tarik tersendiri, bunganya juga amat memikat, misalnya:
1. Begonia semperflorens yang merupakan salah satu jenis Begonia bunga.
Ia tetap mungil dan berbunga setiap saat sepanjang tahun.
Tanaman yang daunnya bulat, hijau mengkilat ini, memiliki bunga bervariasi, dari putih sampai ke merah merona. Jenis tanaman ini menghendaki udara lembab (biasanya pot dibungkus dengan mos basah), akan tetapi daun-daunnya tidak boleh kena air.
2. African violets dan violltjes.
Tanaman yang mungil dengan daun agak berbulu ini biasanya memberi bunga yang indah. Warna bunganya biasanya biru, merah jambu keputih-putihan, atau merah lembayung.
Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja, tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila menyiram tanaman ini, harus menggunakan air suam-suam kuku, dan usahakan agar tidak sampai memerciki daunnya.

Jenis Tanaman Hias Bunga untuk Menghiasi Taman Minimalis


Aglonema

Tanaman Hias Aglonema untuk taman Minimalis

Tanaman hias yang satu ini merupakan salah satu yang paling digemari pecinta tanaman hias saat ini. Ada beberapa jenis aglaonema yang dapat anda pilih seperti brevispathum, commutatum, dan costatum. Tanaman ini dapat anda pilih jika anda memiliki taman minimalis yang tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari.

Adenium

Tanaman Hias Adenium untuk Taman Minimalis

Adenium atau kamboja Jepang adalah salah satu tanaman hias bunga yang sedang naik daun saat ini. Bentuknya yang unik dengan akar atau bonggol yang khas ditambah dengan corak bunga yang menarik merupakan daya tarik utama dari tanaman ini. Adenium biasanya ditanam pada pot bunga sehingga penempatannya bisa di sesuaikan pada taman minimalis anda.

Anggrek

Tanaman Hias Anggrek untuk Taman Minimalis

Tanaman hias jenis anggrek juga sangat cocok ditempatkan di taman minimalis. Tanaman ini memiliki sifat menginang dan membutuhkan media sebagai tempat hidupnya. Anda bisa meletakkannya di taman minimalis dengan cara digantung.

Selain dari ketiga tanaman hias bunga diatas, sebenarnya masih banyak lagi jenis bunga yang cocok ditanam di taman minimalis. Tidak terbatas bunga saja untuk menghias taman minimalis, Anda juga bisa membuat variasi dengan menanam jenir rumput hijau. Atau bisa juga memberi sentuhan tanaman pohon yang sudah dibonsai.

Teknik Penyemaian Benih
Pembibitan dengan biji terdiri atas tiga tahap yaitu pengecambahan, penumbuhan tunas dan pembesaran bibit.
  1. Pengecambahan biji
*      Ambil buah tua yang jatuh atau buah di pohon yang kulitnya berwarna merah atau coklat kehitaman.
*      Rendam buah di dalam air dan kupas kulitnya serta daging buah dengan cara digosok.
*      Tiriskan biji dan jemur sampai kering. Biji kering dapat disimpan sampai setahun dalam wadah yang bersih, kering dan tertutup.
*      Rendam biji di dalam air yang mengandung Dithane M-45 (2cc/liter) selama 6-12 jam untuk biji lunak dan 2-3 hari untuk biji keras. Perendaman biji di dalam lumpur selama 4 hari menghasilkan biji yang lebih cepat berkecambah.
*      Masukkan biji basah ke dalam kantung plastik, polybag karung untuk merangsang perkecambahkan. Semprotkan air ke dalamnya, ikat dan taruh di tempat teduh.
*      Biji berkecambah setelah beberapa minggu: palem putri 2-4 minggu, palem merah 2-4 minggu, palem botol 8-16 minggu dan palem raja 2-4 minggu.
*      Biji yang baru berkecambah disimpan di dalam wadah berisi media mos (gambut) lembab 2-3 hari sampai radikula (calon akar) muncul.
  1. Penumbuhan tunas
*      Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
*      Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90% dari volume wadah.
*      Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
*      Taburkan selapis pasir .
*      Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
*      Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
*      Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
  1. Membesarkan bibit
*      Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polibag, pot atau wadah lainnya.
*      Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
*      Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
*      Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
*      Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
*      Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polibag). Untuk polibag15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
*      Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
*      Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.


4.    Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

*      Bibit dengan 2-4 lembar daun ditanam di polybag, pot atau wadah lainnya.
*      Siapkan media campuran sekam padi, tanah dan pupuk kandang (1:1:1) dan masukkan ke dalam wadah.
*      Cabut/congkel bibit dengan hati-hati, tangan dan alat harus bersih.
*      Celupkan akar ke dalam fungisida Dithane M-45 2cc/liter.
*      Tanamkan 1 bibit di dalam tiap pot dan tempatkan di tempat teduh
*      Setiap 1,5 bulan tambahkan pupuk NPK atau pupuk kandang dengan dosis tergantung besar tanaman dan jumlah media (ukuran polybag). Untuk polybag 15-20 cm cukup diberi 1 gram/tanaman (1/2 sendok teh).
*      Siram tiap hari dan sesuai keadaan cuaca.
*      Pelihara sampai 6-8 bulan. Selama itu keteduhan tempat dikurangi sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan sinar matahari terik.


5.     Pemindahan Bibit

*      Siapkan media tanam terdiri atas sekam padi, pasir, pupuk kandang (1:1:1). Tambahkan furadan atau Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
*      Masukkan media ke dalam pot, polybag atau ember sebanyak 90 % dari volume wadah.
*      Benamkan 1/3 bagian kecambah, letakkan kecambah dengan jarak tanam rapat dan usahakan akar langsung menembus media.
*      Taburkan selapis pasir .
*      Tutup wadah dengan kerudung plastik bening tempatkan di tempat teduh.
*      Amati 2-3 hari, semprotkan air ke dalam kerudung jika terlihat kering, tutup kembali.
*      Setelah 1,5-3 bulan daun pertama akan tumbuh. Bibit dapat dipindahkan setelah memiliki 2-4 lembar daun.
Cara Tanam
Di dalam pot
Beberapa jenis palem, seperti palem merah, palem botol, palem wregu, palem kol, ditanam dalam pot. Bagaimana caranya? Sediakan pot dari tanah liat atau drum bekas. Bagian bawah pot diberi pecahan bata merah, dan diatasnya diberi campuran sekam padi, sabut kelapa, dan pasir (1 : 2 : 1). Bibit palem ditanam ke dalam pot. Lakukan penyiraman. Jangan lupa beri pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 - 2 bulan sekali.
Langsung di tanah
Bagaimana dengan palem yang langsung ditanam di pinggir jalan, seperti palem raja atau palem putri? Caranya, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan biarkan selama sekitar minggu. Setelah itu, masukkan bibit ke lubang, dan timbun sampai pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang.
Jika tinggi palem mencapai 3 meter lebih, pupuk dengan 3 kg NPK per tanaman. Jika tinggi kurang dari 3 meter, beri 1 kg NPK per tanaman. Pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Caranya, pupuk dibenam ke dalam tanah berjarak 10 - 15 cm dari batang pokok.
Agar penampilan palem semakin menggoda, lakukan perawatan berikut ini:

Penyiraman
*       Lakukan sesuai kebutuhan. Hindari jangan sampai menimbulkan genangan air.
Pemupukan
*    Lakukan sebulan sekali selama musim penghujan. Di musim kemarau, pertumbuhan palem tidak aktif karena mengalami masa istirahat. Karena itu, tak perlu melakukan pemupukan. Berikan 0,5 - 1 kg NPK per tanaman jika tinggi tanaman kurang dari 2 meter; atau 1 - 2 kg NPK per tanaman jika tinggi mencapai 3 meter lebih.
Pengepotan kembali
*    Jika akar palem dalam pot sudah membentuk bola dan memenuhi seluruh volume pot, lakukan pengepotan kembali. Yang baik adalah di musim penghujan.
Hama
Yang sering adalah hama belalang (Valanga nigricans). Gejalanya, tampak gigitan tidak teratur di tepi daun, bahkan gigitan belalang bisa berkelanjutan hingga yang tersisa hanya tulang daun. Untuk mengatasinya, buang belalang yang ada di tanaman, bisa juga disemprot dengan 2 cc/liter Basudin 90 SC.
Penyakit
Yang sering adalah penyakit bercak daun. Penyebabnya cendawan Fusarium sp. atau gloesporium sp. Gejalanya, pada daun terdapat bercak kuning atau hijau. Lama-kelamaan, bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu, dan cokelat. Untuk mengatasinya, potong daun yang terserang. Tapi kalau serangan telanjur hebat, semprot dengan Difolatan 4F atau Dithane M45. 
Adapun jika kalian berminat untuk membudidayakan Palem Merah, berikut merupakan Kelebihan maupun keuntungan dari penjualannya.
*      Penghasilan yang dicapai hampir mendekati angka 10 juta / bulan.
*      Palem merah menjadi salah satu tanaman hias yang paling banyak diminati masyarakat, jadi dalam pemasarannya sangatlah mudah.
*      Dapat dipromosikan melalui dunia maya, atau yang biasa kita kenal dengan Online Shop.
*      Persentase keuntungan yang diperoleh dari penjualan palem merah ini mencapai 65% - 75%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar